Bosan sudah beberapa kali ditilang polisi atau berusaha kabur saat ada razia. Setiap kali ada razia selalu berdalih: "simnya ketinggalan pak," "lupa bawa sim pak," "haduh dompet saya dimana ya, yah sim saya ilang pak," "ada sim pak, tapi belum sempet diperpanjang pa," "atau cuma cengengesan dengan mengandalkan muka melas."
saya dan Lulu adalah dua backapcker gila yang ingin keliling indonesia untuk melihat keindahan alamnya serta keunikan kebudayaanya, dengan perjalanan yang murah, menyenangkan dan kami membagikan lewat blog dan video. semua itu dapat ditemukan di YULUTRIP Indonesia. ikuti cerita seru kami terus ya dan jangan lupa mampir ke blog kami ya di sini.
Sunday 5 April 2015
Tuesday 27 May 2014
Hotel murah di kaliurang, Yogyakarta
Jika Anda ingin melarikan diri dari keramaian kota dan
kesibukan Anda sehari-hari, tempat inilah yang paling tepat. Diselimuti
angin yang berhembus sejuk, bahkan di saat mentari tepat di atas kepala,
kesejukan itu masih terasa. Udara yang menari melewati pepohonan dan turun
dengan gemulai, memberi rasa segar ketika menerpa tubuh.
Menikmati pesona alam
di ujung utara Yogyakarta. Bersentuhan dengan udara sejuk dan meresapi suasana
romantis ala nyonya dan meneer Belanda tempo doeloe di Kaliurang yang terletak
di kaki Gunung Merapi. Selain itu museum Museum Ullen Sentalu, Wisma Kaliurang
dan Pesangrahan Dalem Ngeksigondo, Taman Rekreasi Kaliurang, Taman Wisata
Plawangan Turgo semakin menambah keunikan tempat wisata kaliurang yang juga
dianggap sebagai tempat wisata rekreasi keluarga. Berikut 10 tempat penginapan terbaik dan murah di Kaliurang.
The Overstay: Cheap, art, punk music and friendly
“Who don’t know about the over stay??? Hostel with an art style on the wall, so it’s interesting for everybody who likes art, But sometimes for somebody doesn’t like it, they will scare at first time they come in. the over stay so good for you guys traveler on budget, backpacker and for you traveler with free soul.”
Objek
Bangkok, Thailand
Wednesday 6 November 2013
10 Tempat Makan Bubur Terenak di Yogyakarta
bubur ayam |
Kehangatan
udara yang khas, keramahtamahan sikap penduduknya, membuat selalu rindu dan ingin datang kembali ke kota yang
satu ini. Yogyakarta, ya sepertinya
tak pernah ada kata “habis” untuk menceritakan kota ini. Kota yang dikenal
sebagai kota pelajar dan kota budaya ini selalu menyimpan sejuta pesona.
Kombinasi yang unik antara candi-candi kuno, sejarah, tradisi, seni, budaya,
kuliner dan kekuatan alamnya, menjadikan Yogyakarta sangat layak untuk di
kunjungi. Pesona kultur nya yang begitu kuat seakan
menarik para wisatawan untuk kembali menjelajahi kota ini. Lihat saja Prambanan, Borobudur, Istana
Keraton, Parang teritis dan Malioboro yang merupakan landmark dari kota
Yogyakarta. Maka dari itu, tepat sekali jika
menjadikan kota ini menjadi salah satu
destinasi favorite bagi para traveler, baik traveler domestic maupun
mancanegara.
Tak lengkap rasanya
apabila kita tidak berwisata kuliner di daerah ini, selama ini kita lebih
mengenal Gudeg dan makanan-makanan kedai Angkringan sebagai makanan khas Jogja,
tetapi masih banyak tempat kuliner di Jogja yang bisa memuaskan perut para
pelancong yang mampir ke Jogja, contohnya seperti bubur. Berikut ini adalah ulasan 10 tempat makan bubur terenak di Yogyakarta, yang dapat dijadikan
referensi untuk berwisata kuliner di kota ini:
1.
Thursday 17 October 2013
Kepolosan Anak-Anak Jatinangor
“Teh abieun, teh abieun,
teteh abieun...”
Aku selalu tertawa kecil kala mengingat kata-kata
itu, tawa riang serta
keingintahuan mereka yang besar membuat kepolosan di wajah mereka semakin
terlihat jelas. Tak ayal mereka saling berebut untuk mendapat giliran mencoba
benda yang ada di tangan mereka. Itulah kata-kata yang di lontarkan setiap anak
yang ingin mencoba benda itu, kata yang berarti “teh saya, teh saya, teteh saya” dalam Bahasa Indonesia.
Monday 5 August 2013
Tradisi Malam Towong Bulan Ramadhan yang telah Dilupakan
Saat
itu kami sedang asyik bercerita sambil membuat kue di dapur. Tak lama kemudian
terlihat seorang laki-laki setengah baya berumur kira-kira 56 tahun menghampiri
kami dan berkata “ wah udah siap nih untuk lebaran.” Katanya dengan muka ceria.
Kami semua pun tersenyum, laki-laki yang bernama pak Jamal adalah seorang
tetanggaku. Dia kemudian berkata “kalau dahulu sebelum malam takbiran, disini
ada tradisi malam towong tetapi,
sekarang seiring perubahan zaman tradisi itu sudah dilupakan.” Katanya dengan
mata mengenang. Saya pun seketika mengernyitkan dahi “hah, apaan tuh malam towong?”
Saturday 20 July 2013
Perjalanan Menuju Sempu dari Bandung
Subscribe to:
Posts (Atom)